Rumah adat Minahasa Tahun 1929

Protestante Kerk Tondano 1932

Tondano Tempoe Doeloe

Ritual

Aktifitas di Pasar Tondano sekitar tahun 1893

10/18/10

Tantangan Globalisasi

JURNAL ANALISIS SOSIAL AKATIGA


Di Indonesia, isu globalisasi dan isu pengembangan ekonomi rakyat telah menjadi isu hangat di tahun-tahun belakangan ini. Namun demikian diskusi yang intensif tentang keduanya berjalan secara sendiri-sendiri. Diskusi mengenai perlunya Indonesia ikut serta menandatangai kesepakatan GATT, misalnya, lebih banyak dilakukan di kalangan terbatas.

Kesertaan dalam arus globalisasi sudah dianggap sebagai keharusan, tanpa diawali dengan perdebatan terbuka mengenai dampak dan konsekuensinya khususnya terhadap ekonomi rakyat. Sementara itu, walaupun usaha rakyat belakangan ini nampak lebih diberi tempat dalam agenda kebijakan tingkat tinggi, tetapi kebijakan yang dikeluarkan masih dinilai bersifat setengah hati dan hampir tidak pernah dikaitkan langsung dengan kecenderungan global tersebut. Seolah-olah, usaha rakyat di dalam negeri terlepas dari gegap gempita ekonomi dunia. Dengan demikian tidak mudah bagi awam untuk menyimpulkan apakah terseretnya negara ini ke dalam kecenderungan global merupakan suatu keberuntungan atau sebaliknya bagi pelaku ekonomi rakyat.

Download di sini

Perburuan

SEBUAH NOVEL KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER


Jepang itu tertawa senang. Dagunya terguncang-guncang dan giginya yang kasar tampak runcing-runcing. Tertangkap juga mereka, katanya riang. Tangan kanannya memberi isyarat dan ketiga kere itu dibawa Keibodan ke depannya. Mau main-main sama Nippon? Ha? Ha?

Demikian petikan isi novel "Perburuan" karya Pramoedya Ananta Toer. Koleksi bukunya dan nikmati kisah-kisah reflektif sang kontroversial ini.

Download di sini

6/3/10

Global Warming


Saat ini, mencairnya es berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya.


Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan.

Download dan baca informasi seputar Global Warming di sini.

Ancaman Global Freemasonry


Buku ini berisi penelusuran akar Masonry, juga sasaran dan aktivitasnya. Dalam buku ini, pembaca juga akan menemukan ikhtisar sejarah pertarungan para Mason melawan agama-agama ketuhanan. Freemason memainkan peranan penting dalam alienasi Eropa dari agama, dan seterusnya, membangun ordo baru yang berlandaskan kepada filsafat materialisme dan humanisme sekuler dan bagaimana pengaruh Masonry dalam penekanan dogma-dogma ini kepada peradaban non-Barat.

Download ebook buku tersebut di sini.

Israel vs Palestina



Keberadaan negara Israel yang diproklamirkan oleh David Ben Gourion pada tanggal 14 Mei 1948 tentu tak terlepas dari cita-cita awal pergerakan zionis yang didirikan Theodore Herzl pada tahun 1896 itu. Konggres pertama gerakan zionis di Basle-Swiss tahun 1897 merekomendasikan, berdirinya sebuah negara khusus bagi kaum Yahudi yang tercerai berai di seluruh dunia. Pada konggres kedua tahun 1906, gerakan zionis pimpinan Herzl itu baru merekomendasikan secara tegas, mendirikan sebuah negara bagi rakyat Yahudi di tanah Palestina.

Download latar belakang konflik Israel-Palestina di sini.

5/19/10

Bung Karno

Bung Karno: Penyambung Lidah Rakjat Indonesia



Cara yang paling mudah untuk melukiskan tentang diri Sukarno ialah dengan menamakannya seorang yang maha‐pencinta. Ia mencintai negerinya, ia mencintai rakyatnya, ia mencintai wanita, ia mencintai seni dan melebihi daripada segala‐galanya ia cinta kepada dirinya sendiri.

Download biografi Soekarno berdasarkan cerita kepada Cindy Adams di sini

Baca Juga:
Dalih Pembunuhan Massal
Che Guevara dan Revolusi Kuba
Di Bawah Lentera Merah

Che Guevara

CHE GUEVARA DAN REVOLUSI KUBA


Para pekerja tidak bertanah di Brazil membawa dua image apabila mereka menduduki tanah kosong. Yang satu adalah pemimpin masyarakat desa di Canudos, yang berjuang menentang kerajaan pada tahun 1890-an. Yang kedua adalah Che Guevara. Di Carakas, di Buenos Aires,di Bolivia dan di El Salvador, pemuda-pemudi yang bertempur dengan polis di masa pemberontakan menentang kapital global menyelimuti muka mereka dengan kain yang membawa image Che. Di Eropah, penunjuk rasa memakai kemeja-T dengan muka Guevara tercetak pada dada mereka...

Download kisah sang pejuang yang ditulis Mike Gonzales ini di sini.

Baca Juga:
Soebandrio: Kesaksianku Tentang G30S
Di Bawah Lentera Merah
Dalih Pembunuhan Massal

4/14/10

IPDN Undercover

Sosok Inu Kencana Syafiie dua kali mengentak publik tanah air: September 2003, ketika membongkar kasus kematian praja Wahyu Hidayat; dan April 2007, ketika penganiayaan berujung kematian praja kembali mengguncang IPDN, Jatinangor.

Inu: "... maka kesaksian ini saya tulis bersama riwayat hidup saya dengan penuh kejujuran dari nurani yang terdalam, Oleh karena itu, isinya banyak bercerita mengenai bagaimana saya berjuang, bagaimana kegagalan saya, dan bahkan meriwayatkan bagaimana ketika saya harus terkurung dalam penjara kemiskinan."

Download dan baca buku tersebut di sini.


Baca Juga:
Nyanyi Sunyi Seorang Bisu
Sayap-sayap Patah
Sejarah Tuhan

Atheis


Novel-novel karya Achdiat K. Miharja benar-benar mampu menggambarkan situasi pada zaman revolusi. Salah satu karyanya yang menggambarkan masa revolusi adalah “Atheis”. Dalam novel tersebut digambarkan perasaan seorang tokoh yang bernama Hasan yang tidak mau mengakui adanya Tuhan.

Hasan kehilangan pegangan. Kekecewaannya tertumpuk-tumpuk sehingga kehidupannya tidak diperhatikannya. Dia akhirnya kecewa dengan sikapnya yang tidak mengakui adanya Tuhan. Padahal Hasan sebenarnya sudah memiliki padandangan hidup yang baik. Hanya, tampaknya dia tidak memahaminya secara benar. Hal itulah yang menyebabkan Hasan kemudian mengubah pandangan hidupnya.

Download dan baca novel tersebut di sini

Baca Juga:
Jangan Main-main dengan Kelaminmu
Laskar Pelangi
Taj Mahal

Dari Perbendaharaan Lama

Dalam pengantar bukunya Hamka menulis: "orang pernah bertanya kepada saya buku apa yang saya baca ketika saya menyusun "Dari Perbendaharaan Lama"ini, lalu saya katakan bahwa buku-buku yang saya baca, selain dari buku-buku lama pusaka nenek moyang kita, yang setengahnya benar-benar dikeluarkan dari simpanan perbendaharaan lama, adalah buku-buku yang mereka baca juga."

Download dan baca buku ini di sini.

Baca Juga:
Nyanyi Sunyi Seorang Bisu
Jangan Main-main dengan Kelaminmu

Soebandrio: Kesaksianku Tentang G30s

Indonesia 1960-an termasuk negara yang tidak disukai oleh blok Barat pimpinan Amerika Serikat (AS). Di era Perang Dingin itu konflik utama dunia terjadi antara Kapitalis (dipimpin AS) melawan Komunis (RRT dan Uni Soviet). AS sedang bersiap-siap mengirim ratusan ribu pasukan untuk menghabisi komunis di Korea Utara. Sementara di Indonesia Partai Komunis (PKI) merupakan partai legal. Saat kebencian AS terhadap Indonesia memuncak dengan menghentikan bantuan, Presiden Soekarno menyambutnya dengan pernyataan keras: Go to hell with your aid. Sebagai pemimpin negara yang relatif baru lahir, Presiden Soekarno menerapkan kebijakan berani: Berdiri pada kaki sendiri...

Download dan baca kesaksian Soebandrio selengkapnya di sini.


Baca Juga:
Di Bawah Lentera Merah
Dalih Pembunuhan Massal
Ilusi Negara Islam

4/13/10

Demokrasi Ala Hatta

Demokrasi Kita Ala Hatta Dalam Teori dan Praktek


Sudijono Djojoprajitno menulis buku ini sebagai tanggapan dan komentar terhadap tulisan DR. Moh. Hatta yang berjudul "Demokrasi Kita".

Download e-book buku tersebut di sini.

4/11/10

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu


Naskah buku ini disunting dari kertas-kertas berserakan berisi catatan-catatan Pramoedya Ananta Toer yang ditulisnya semasa menjadi tahanan politik 10 tahun lamaya di Pulau Buru, 1969-1979.

"Nyanyi Sunyi Seorang Bisu" adalah satu-satunya karya non-fiksi Pram, bukan novel. Buku ini merupakan kumpulan catatan berisi surat-surat pribadi kepada anak-anaknya yang tak pernah terkirim, juga esai-esai, yang sebenarnya merupakan rekaman apa yang dia alami sebagai pribadi, suami, ayah, pengarang dan sebagai tahanan politik rezim militerisme yang merampas segala darinya.

Download e-book buku tersebut di sini.

Sayap-sayap Patah



Siapa tak kenal Khalil Gibran. Ia adalah seorang seniman, penyair, dan penulis  Lebanon Amerika yang mampu menghipnotis banyak orang melalui karya-karyanya. Ia lahir di Lebanon (saat itu masuk Provinsi Suriah di Khilafah Turki Utsmani) dan menghabiskan sebagian besar masa produktifnya di Amerika Serikat.

"Sayap-sayap Patah" merupakan salah satu karya "sang nabi" dari Lebanon yang terkenal itu. Silahkan download e-book versi djvu buku tersebut di sini.

3/27/10

Lipan & Konimpis

(Asal Usul Penduduk dan Nama Desa Rumoong Atas)

(Cerita ini diadaptasi dari diktat "SEJARAH JEMAAT RUMOONG ATAS", yang disusun oleh Tim Pelaksana "Seminar dan Penulisan Sejarah Jemaat GMIM Rumoong Atas", diterbitkan di Rumoong Atas tahun 1984)

Dikisahkan bahwa Lipan dan Konimpis adalah dua orang kakak beradik yang tadinya hidup rukun, mesra dan sentosa. Lipan merupakan kakak dari Konimpis. Ia berperawakan tinggi besar dan kekar, berwajah kasar sesuai dengan perangainya, dan suka berburuh. Konimpis berperawakan kecil, berkulit halus. Sifatnya manis, lembut, ramah, menawan hati, sopan serta hormat. Pekerjaannya adalah bertani.

Akibat perbedaan sifat khas yang mencolok antara keduanyandi masyarakat, maka sang kakak ditakuti dan lama-kelamaan sukar mendapat pengaruh dan dukungan; sebaliknya, Konimpis yang ramah dan sopan sangat disegani. Melihat situasi itu, timbullah rasa iri sang kakak, dan ia bermaksud untuk menghabisi adiknya. Segala upaya dan tipu daya diaturnya.

Pada suatu tempat yang menurut Lipan adalah tempat lalu-lalang Konimpis, di sanalah Lipan menunggu kesempatan terbaiknya membunuh Konimpis, adiknya. Lipan bersembunyi dalam sebuah lubang pohon akel/ seho (enau) yang roboh. Tak berapa lama kemudian, Konimpis datang dalam keadaan lelah dan terengah-engah. Ia pun beristirahat di pohon akel, tempat persembunyian kakaknya. Tak sadar, batang pohon itu dipukul-pukul oleh Konimpis. Lipan yang bersembunyi di dalamnya terkejut dan malu, mengira bahwa Konimpis telah mengetahui rencananya. Ia pun keluar. Di tempat itu mereka bertengkar dan akhirnya mengangkat sumpah bahwa mulai saat itu mereka tidak bersaudara lagi, bahkan siap angkat perang "Taar-era".

Tempat kakak-beradik itu mengangkat sumpah terletak di puncak pegunungan sekitar 200 meter sebelah barat desa Rumoong Atas sekarang. "Taar-era" lama kelamaan menjadi Tareran."

Pembuktian menunjuk bahwa Lipan dan Konimpis pernah hidup disana, dimana jembatan Tuunan sekarang (kuala memeak) ada tempat penyeberangan Lipan tanpa jembatan atau titian, yang dikenal dengan sebutan "kopat i Lipan" (langkah lompat Lipan). Begitu pula ada pengikut Konimpis yang sudah mulai singgah di sana, yaitu dua orang wanita yang bernama Mawole dan Manimporok. Kedua perempuan itu berteduh di bawah sebuah pohon besar nan rindang yang bernama pohon Lowian (sejenis pohon beringin). Kemudian datanglah tiga orang lelaki yang masing-masing mempunyai kesaktian:

Sage: Tonaas yang punya keahlian memasang patok. Sebab saat itu tidak sembarang orang yang bisa memasak patok.

Palandi: Tonaas yang ahli memanggil burung (sumoring). Dengan cara meniru suara burung tertentu(soring), burung tersebut akan datang untuk menyampaikan bunyi. Bunyi tiap jenis burung dipercaya mempunyai arti tertentu.

Mamarimbing: Tonaas yang punya keahlian membaca/ memeriksa bunyi burung dan tahu apa artinya. Burung yang bisanya memberi tanda adalah burung Wara. Jenis burung Wara malam disebut Manguni. Sedangkan wara siang disebut wara inen do. Ada juga burung lainnya seperti: Titicak (burung Sri gunting), Tangka lio-liowan (burung kuning) dan lain-lain. Tonaas Mamarimbing tahu arti dari bunyi burung-burung tersebut.

Setelah mereka mendengar bunyi burung dan punya arti baik, maka Tonaas Sage memasang patok di bagian barat pohon Lowian. Itulah sebabnya pemukiman di sekitar pohon tersebut dinamakan Lowian (nama sebelum menjadi Rumoong Atas). Tapi berhubung pohon Lowian yang sangat rindang itu sulit ditembus cahaya matahari, maka mereka memindahkan patok sekaligus tempat perteduhannya di sebelah timur guna mendapat cahaya matahari. Mereka menyebut tempat itu "Sendangan", yaitu bagian barat desa Lansot yang berbatasan dengan desa Rumoong Atas sekarang. Tempat itu tetap disebut "Sendangan" sampai tahun 1950-an. Bersamaan pada waktu itu datanglah orang lain yang ingin menetap di bawah pohon Lowian. Mereka dipimpin dotu Moutang, sekitar + tahun 1625. Dotu inilah yang dipandang sebagai dotu desa Rumoong Atas.

Perubahan Nama Lowian Menjadi Rumoong Atas

Penghuni pemukiman yang dinamakan Lowian merupakan perpaduan penduduk yang datang lebih dahulu dari penduduk yang diperkirakan berasal dari jurusan Langowan, dengan rombongan dotu Moutang dari arah barat sekitar tahun 1625, yang semakin bertambah banyak. Orang yang datang bertambah banyak pada suatu tempat yang sudah didiami orang disebut "Rumoang". Di sebelah timur sudah ada pemukiman yang disebut "Lansot", yang ditempati sejak tahun 1560. Nama baru desa Lowian secara resmi diubah sebutannya menjadi "Rumoang".

Pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1942 sampai 1945, pada papan nama desa tertulis "Rumoon". Lama-kelamaan menjadi Rumoong. Nama "Rumoong" pada saat itu sudah ada dua, yaitu Rumoong yang ada di wilayah Tombasian atau Kecamatan Tombasian dan Rumoong yang sebelumnya disebut Lowian. Maka untuk membedakan keduanya, Rumoong yang dulunya Lowian kemudian disebut "Rumoong Atas". Sengaja disebut demikian karena tempat yang dulunya Lowian berada di pegunungan, sedangkan Rumoong yang satunya yang berada di pesisir pantai di sebut "Rumoong Bawah".

Rumoong Atas secara resmi menjadi desa tahun 1840.

Free ebook

Enter Your Comment